Featured Post

Love At The First Sight

Love At The First Sight

Cahaya matahari yang baru menampakkan sinarnya memasuki jendela sebuah kamar hingga menyilaukan mata. Gadis yang masih bergelut dalam selimut tebal itu merasa terganggu, lalu menguap sambil merentangkan kedua tangan.

Dengan kesadaran yang mulai pulih, gadis itu tersenyum mengingat bahwa hari ini adalah hari pertamanya sekolah di SMA Taman Bakti.

Tok. Tok. Tok.

“Al sayang, bangun, udah pagi. Buruan berangkat ke sekolah, awas telat. Sekarang hari pertamamu.” ucap sang mama dari luar.

‘Al’ adalah panggilan kecil Keira, dan hanya keluarga serta orang terdekat yang boleh memanggilnya begitu.

“Iya, Ma. Ini udah bangun kok.” jawab Keira.

Selama liburan semester, Keira hanya menghabiskan waktu di rumah. Tidur, mandi, makan, nonton drama Korea — semuanya terasa monoton.

Meskipun keluarganya sibuk, mereka sering berkumpul jika ada waktu. Liburan pun hanya keperluan belanja bersama mamanya. Teman-temannya malah berlibur bersama keluarga masing-masing.

Keira bangkit, mandi, lalu mengenakan seragam barunya. Setelah itu ia turun untuk sarapan bersama keluarganya.

“Selamat pagi semuanya!” teriak Keira sesampainya di meja makan.

Teriakan itu membuat seisi ruang makan terkejut.

“Berisik tau.” kesal Satria, kakaknya.

Agam Satria Pratama Reynand — anak sulung pasangan Abraham Reynand dan Ileana Klarybel Reynand — adalah calon penerus Reynand Company, sekaligus kakak dari Keira.

“Itu gak usah teriak-teriak. Panas nih kuping gue.” ucap Satria sambil menatap Keira.

Keira malah terkekeh. “Biarin dong.”

Mereka pun kembali berdebat kecil seperti biasanya, penuh sindiran dan saling ejek, namun sebenarnya itulah bentuk perhatian mereka.

Setelah sarapan, mereka berpamitan dan berangkat bersama karena arah kampus Satria sejalan dengan sekolah Keira.

***

Sesampainya di depan sekolah yang mulai ramai, Satria berkata, “Udah sampai. Sana masuk kelas, belajar yang rajin.”

“Iya, makasih Kak.” jawab Keira sembari turun.

***

Memasuki koridor, Keira bersenandung kecil sebelum seseorang dari arah berlawanan menabraknya hingga ia terjatuh.

Keira mendongak dan terdiam. Di depannya berdiri seorang laki-laki tinggi, berwajah tampan, berkulit putih, dan terlihat sangat rapi.

‘Sial… kenapa dia tampan banget…’ batin Keira.

“Maaf, tidak sengaja.” ucapnya dengan nada dingin.

“Tidak apa-apa.” jawab Keira sambil berdiri.

Lelaki itu pergi, dan Keira hanya bisa menatap punggungnya dengan kagum.

Dari temannya, ia tahu bahwa cowok itu bernama Revoir Rexduff Zuruck, calon penerus Zuruck Company dan kakak kelas yang terkenal cuek.

Sejak itu Keira sering mencoba mendekati Revo, meskipun selalu diabaikan.

Hingga suatu hari, Revo hampir tertabrak mobil saat menyebrang sambil memakai earphone. Keira melihatnya dan langsung mendorong Revo ke tepi jalan.

Namun dirinya sendiri terlambat menghindar. Mobil itu menghantam tubuhnya.

Revo panik, membawa Keira ke rumah sakit, dan memberi kabar kepada orang tuanya.

***

Keira hanya tidak sadarkan diri dengan luka di dahi. Revo merasa sangat bersalah dan sering menjenguk Keira.

Setelah Keira sembuh, ia kembali ke sekolah. Namun pagi itu Revo menghadangnya dan menariknya ke taman belakang sekolah.

Revo memegang tangan Keira, gugup. “Keira… maaf karena kamu terluka gara-gara nyelametin aku.”

“Tidak apa-apa, memang kemauanku.” jawab Keira lembut.

Revo menarik napas panjang. “Keira… aku jatuh cinta padamu.”

Keira terdiam, tidak percaya.

“Ini bukan belas kasihan,” lanjut Revo. “Aku merasa hampa tanpa kamu yang setiap hari menggangguku.”

Keira tersenyum, pipinya memerah.

“Jadi… gimana?” tanya Revo.

Keira mengangguk malu-malu. Revo menariknya ke dalam pelukan dan menghirup aroma rambut Keira.

“Aku mencintaimu, Keira.” bisik Revo.

“Aku juga mencintaimu, Revo.”

~SELESAI~

Penulis: Aini Aulia Farah

Tidak ada komentar