Featured Post

Love At The First Sight

Fly With The Wind

You’re the most importan person in your life, so be yourself be beautiful.

Entah apa yang harus kulakukan saat ini rasanya ingin menyerah saja. Hidupku bagaikan jalan yang berbatuan, susah sekali melewatinya. Aku ingin mencari jalan keluar dari jalan yang sulit ku lalui ini. Tapi bisakah aku keluar dari jalan ini? Apakah aku bisa melewati jalan ini? Tapi aku harus bisa percaya pada diri sendiri bahwa aku bisa melewatinya. Seberapa susah itu akan kulalui dengan caraku sendiri. Tidak peduli seberapa jauh akan kulalui dan akan aku selesaikan.

Hari ini aku menuju ruang kelas lagi, langkahku terasa berat sekali. Hari membosankan itu akan dimulai lagi. Kadang aku berpikir apa aku bisa melakukannya dan menyelesaikan sampai akhir? Aku merasa ragu, apakah usahaku akan berhasil. Apalagi setelah mendengar perkataan seseorang yang masih terngiang dalam telingaku ‘jika kamu tidak bisa, buat apa masih di sini? Buang-buang waktu aja, pikirin dari sekarang mau berhenti atau terus berjuang dengan konsekuensi kamu harus bisa menghadapi apapun yang akan terjadi.’ Sejujurnya aku sudah merasa ingin berhenti tapi inilah cita-citaku, aku ingin menguasai ilmu yang saat ini aku tempuh.

Aku ragu dengan diriku sendiri. Apakah aku bisa melewatinya? Aku merasa tak berhak berada di sini. Di saat orang lain dengan mudahnya mengerjakan soal, aku di sini hanya melihat soal itu rasanya ingin berteriak. Mereka dengan enjoynya berada dikelas menyimak materi sedangkan pikiranku malah sibuk dengan pertanyaan ‘mengapa sulit sekali materi ini masuk ke otakku?’

Akhir-akhir ini aku sering melamun.menyembunyikan kebingungan, keraguan, dan kesedihan dibalik senyum dan tawaku. Dan terkadang aku menyendiri bukan memisahkan diri, tapi memilih untuk sepi.

Pulang ke rumah dengan membawa tugas. Terasa berat meskipun sedikit. Aku tak seperti orang lain yang bisa mengerjakan tugas itu dengan sekejap. Berbaring dalam tempat tidur, aku tak bisa tidur. Air mata mengalir karena kesedihan yang tak bisa dijelaskan keluar begitu saja dalam diam di tengah malam yang sunyi. Aku harapan, aku bisa tidur yang nyenyak dan bisa melakukan hal yang lebih baik esok hari.

Pintu kamarku sedikit terbuka, sebelumnya ada seseorang yang mengetuknya.

De, udah tidur?”

Aku beranjak dari tidurku.”belum kak.”

Itu matanya kenapa? Kok sembab gitu?”

Kakaaaak.”bukannya menjawab, air mataku tambah mengalirdengan deras.

It’s okay, menangislah saat sedih. Menangislah sekarang, kamu udah melakukan hal yang terbaik dan lakukan yang lebih baik lagi besok. Aku akan berada di sini.”

Aku terlelap, entah jam berapa aku tak memikirkan itu.

Esok harinya, tak ada perubahan sama seperti kemarin. Bedanya hari ini aku semakin diam.

Kamu kenapa El? terlihat sedang memikirkan suatu hal.”

Aku tersenyum,”gapapa kok.”

Kalo kamu ngerasa sedih atau apapun yang kamu rasain. Tolong ceritkan kepada seseorang tentang hal itu. Sekedar mencerikan kepada seseorang itu beneran membantu banget. Jangan bilang sama dirimu sendiri ’gapapa, aku kuat kok, aku bisa sendiri, aku gak butuh bantuan, aku baik-baik aja’ jangan gitu.”

Aku hanya tersenyum.

Kamu keliatan bangetloh lagi mikirin sesuatu. Jangan lupa cerita yah, aku tunggu.”

Aku menyimpan tasku, lalu membersihkan diri setelah pulang. Setelah itu aku pergi kedapur membantu kakakku menyiapkan makan.

Kak, boleh gak kaloaku berhenti?”

Berhenti? Kuliah maksudnya?”

Aku mengangguk.

Apa alasannya?”

Aku cape kak, aku ngerasa ngga punya bakat.”

Kamu pasti bisa melewati semua ini, seperti biasanya El. buktinya kemarin kamu bisa.”

Kali ini aku merasa udah gak bisa lagi.”

Kamu pasti berhasil, percaya kakak deh. Kakak gak bakal melepas tanganmu dan gak akan pernah membiarkanmu kehilangan semangatmu El. gapapa sekarang istirahat dulu, besok lanjutkan lagi. Dicoba dulu El.”

Iya kak, Bismillah.”

Satu langkah, dua langkah, aku mencoba menghela nafas saatku berjalan karena semakin aku mencoba untuk lebih cepat semakin jauh jalannya terasa.

Setelah selesai kuliah, aku mengajak Aruna ke kantin. Memakan sesuatu karena tadi aku tak sempat sarapan dan sedikit berbincang.

“Aruna.”aku memanggilnya.

Iya, kenapa?”

Aku mau minta saranmu.”

Iya boleh, cerita aja.”

Aruna, apa yang harus kulakukan? Aku mulai ragu dengan keputusanku.”

Kamu sudah bisa melangkah sejauh ini El, terus kamu mau nyerah gitu aja?”

Tapi Runa....., aku merasa takut dan ragu melanjutkannya.”

Jangan khawatir, ini sebuah proses. Bunga pun butuh proses untuk mekar dan menjadi lebih indah. Itu adalah proses untuk mendapatkan hasil yang baik. Jangan pikirkan apa yang orang bicarakan ambil hal positifnya kamu harus lebih rajin dan semangat. Kamu sudah melewati banyak hal dan itu bukan apa-apa El. Jadi, jangan khawatir kamu sudah melakukan yang terbaik.”

Apa aku bisa Run? aku tidak yakin.”

Berhenti berkata seperti itu, kamu telah melewati hari yang melelahkan kemarin aku yakin kamu bisa melewati rintangan selanjutnya. Kita masih muda ini bukan akhir dari segalanya. Kita memiliki waktu yang sulit, tapi kita harus saling menyemangati lagi. Kamu harus bertahan menghadapi kesusahan dan tetap percaya pada dirimu bahwa kamu pasti bisa melakukannya dengan baik jangan menyerah.”

Makasih banyak atas nasihat dan semangatnya Aruna.”

Nah gitu dong, ini baru El yang aku kenal, El sangat selalu semangat menggapai impian.aku akan meminjamkan pundakku dan mencocokkan langkahku denganmu mulai sekarang, ayo kita sukses bersama.”

Dan akupun akan meminjamkan pundakku untukmu Aruna.”

Aku sangat bersyukur sekali mempunyai teman yang selalu menasihatiku. Kata-katanya memberiku banyak kekuatan. Aku semakin yakin untuk melanjutkan mimpiku. Memperbaiki semuanya, berusaha menghilangkan rasa malas dan mengejar ketertinggalan. Aku tak seperti yang lainnya, yang cepat sekali menerima ilmu yang disampaikan. Aku harus mengulangnya beberapa kali baru aku paham.

Setelah sampai di rumah akukaget sekali dengan kemunculan kakakku dibalik pintu.

Gimana kuliahnya.”

Seperti biasa.”

Jadi mau berhenti?”

Kayanya aku coba dulu aja kak.”

Ketika kamu mulai ingin meluapkan rasa isi hati, ingatlah kamu gak sendirian. Kamu punya kakakmu yang siap sedia mendengar keluh kesahmu dan kakak yakin kamu juga punya banyak teman ynag akan menghapus semua air matamu. Ingat kamu ga berjuang sendiri danjanganlupauntuk selalu berdo’a.”

Makasih banyak kakak.” Aku sangat besyukur mempunyai kakak dan temanku yang selalu mempedulikannku.

Aku sudah melewati banyak waktu dan menahan rasa kantukku. Kali ini aku harus menang bertarung dengan rasa malasku. Kini aku akan berlari tanpa kecemasan  yang berulang. Aku harus melakukannya dengan baik agar bunga itu bisa mekar dengan baik. Aku harus menyelesaikannya. Ini masih sebuah permulaan dan ini belum berakhir akan ada saatnya nanti bungaku bermekar indah dengan caraku.

Awalnya, aku pikir aku sudah menutup mataku, dimana kau tak bisa melihat secercah cahayapun. Tetapi, sedikit demi sedikit cahaya itu berkumpul di sampingku. Menyinari dirikuyang dulu berada dalam kegelapan dengan begitu terang.

Begitu banyak waktu yang dulu terasa begitu sulit kini terlupakan. Aku akan melanjutkan mimpiku ini.

Tiba di waktu yang ditunggu oleh semua mahasiswa. Aku dan temanku hari ini wisuda, kami semua telah melewatkan masa sulit itu. Aku berhasil.


Penulis : Siti Nur Hayati

 

Tidak ada komentar